LSM LIRA JATIM Hadir di Tengah Duka Ponpes Al-Khoziny, Wujud Nyata Kepedulian dan Solidaritas Kemanusiaan

Redaksi

 


Detik Nusantara Sidoarjo,  — Musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, meninggalkan luka mendalam. Rasa kehilangan masih terasa di keluarga besar pesantren, para santri, dan wali santri korban. Dalam suasana penuh duka itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur bersama DPD LSM LIRA Sidoarjo, LBH LIRA Jatim, dan LBH LIRA DPD Sidoarjo hadir dengan aksi nyata berupa bakti sosial dan penyaluran bantuan, Rabu (01/10/2025).


Kehadiran LSM LIRA menjadi bukti bahwa organisasi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pengawas jalannya pemerintahan dan pendampingan hukum, tetapi juga konsen pada aksi sosial kemanusiaan. Para pengurus turun langsung menyalurkan bantuan, mendampingi keluarga korban, serta memberikan dukungan moral agar pihak pesantren tetap tabah menghadapi cobaan berat.

Gubernur LSM LIRA Jawa Timur, Samsudin, S.H., menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk bertindak cepat dan konsentrasi penuh. Menurutnya, pemerintah tidak boleh berhenti pada formalitas, tetapi wajib mengambil langkah konkret, mulai dari evakuasi hingga pemberian santunan layak bagi keluarga korban.


Samsudin menambahkan, musibah ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya evaluasi konstruksi pesantren. Fasilitas pendidikan berbasis pesantren, kata dia, harus dibangun lebih aman, kuat, dan layak huni bagi para santri, sehingga tragedi serupa tidak terulang kembali.


Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghentikan framing negatif dan tidak memperkeruh suasana. “Musibah adalah kehendak Allah, tidak seorang pun menginginkannya. Saat ini keluarga pesantren dan wali santri sedang berduka, mereka butuh dukungan, bukan prasangka,” ujarnya.


Kegiatan bakti sosial yang dilakukan LSM LIRA di Ponpes Al-Khoziny diikuti jajaran pengurus dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Mereka membawa bantuan sembako, memberikan dukungan moral, serta menebarkan semangat kebersamaan. Kehadiran mereka disambut hangat oleh pihak pesantren dan keluarga korban yang merasa tidak sendirian menghadapi ujian ini.


Di sisi lain, perwakilan Basarnas Surabaya, Rizka, menyampaikan bahwa tim masih fokus melakukan evakuasi korban di lapangan. Kolaborasi Basarnas, pemerintah daerah, lembaga sosial, dan organisasi masyarakat seperti LSM LIRA dinilai penting untuk memastikan penanganan berjalan efektif.


Melalui aksi sosial ini, LSM LIRA ingin menegaskan komitmen bahwa solidaritas bukan sekadar kata-kata. Organisasi ini hadir sebagai sahabat masyarakat mengawasi pemerintah, mendampingi hukum, sekaligus bergerak dalam aksi nyata kemanusiaan. Samsudin menutup dengan harapan agar pemerintah serius menindaklanjuti dampak musibah, masyarakat bersatu saling menguatkan, dan aktivitas pendidikan di Ponpes Al-Khoziny bisa segera pulih.

(BR**)