Detik Nusantara Probolinggo - Ratusan pelajar tingkat SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA se-Kota Probolinggo menghadiri launching dan Deklarasi Duta Pelajar Antikekerasan (Kamtibmaspro) yang digelar Polres Probolinggo Kota di Ruang Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, Sabtu (18/11/2025).
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen pemerintah dan kepolisian dalam mengantisipasi tindak kekerasan di kalangan pelajar sekaligus upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hadir dalam acara tersebut Pj Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Dr. Rey Suwigtyo, S.Sos., M.Si., Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, serta Kasdim 0820/Probolinggo.
Pj Sekda Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, menjelaskan bahwa Launching dan Deklarasi Duta Pelajar Antikekerasan (Kamtibmaspro) merupakan program strategis kolaborasi antara Kepolisian dan Dinas Pendidikan yang turut didukung GP Ansor. Ia menyinggung munculnya fenomena baru di kalangan remaja, yakni geng motor.
“Kegiatan yang digagas oleh Pak Kapolres ini adalah upaya nyata agar berdampak. Harapannya, khususnya dari pelajar SMP hingga SMA, bermusyawarah, membuat gagasan, sumbangsih, bagaimana agar Kota Probolinggo menjadi kota nyaman, aman, dan damai untuk ditinggali,” ujarnya.
Melalui pelibatan para pelajar, Rey berharap muncul pionir-pionir di tiap sekolah, seperti ketua OSIS dan ketua Pramuka, yang dapat menjadi motor penggerak.
“Adik-adik dipilih, dijadikan percontohan pelajar. Jadi pelopor dan pelapor saat di lingkungan adik-adik terjadi kekerasan, sehingga pembelajaran di lingkungan sekolah bisa nyaman dan maksimal,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri menegaskan bahwa Deklarasi Duta Pelajar Antikekerasan (Kamtibmaspro) merupakan salah satu upaya membentuk karakter pelajar yang berintegritas, sekaligus mendorong mereka aktif menjaga suasana nyaman dan kondusif di lingkungan sekolah.
“Saya berharap, melalui deklarasi pelajar antikekerasan ini menjadi komitmen kita bersama, komitmen sekolah, dan komitmen adik-adik untuk respons terhadap lingkungan sekitar, jadi pelopor anti kekerasan,” tuturnya.
Ia juga berpesan agar pelajar lebih kritis dan selektif dalam menyikapi arus informasi.
“Cermatlah dalam menerima informasi. Mana yang harus diserap, mana yang harus diabaikan, dan mana yang harus dilaporkan. Sebab bagaimanapun juga, suatu saat nanti negara ini adalah tanggung jawab adik-adik semua,” pungkasnya.
(BR**)

